Jumat, 07 Juni 2013

Takepan (Edisi belajar nembang)

       Salah satu resiko terlahir dari keluarga sasak tulen adalah sejak kecil kita akan terbisa dengan hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat. Salah satunya adalah mendengar orang membaca takepan atau biasa disebut nembang.
Hmmm, maaf teman...kali ini aku akan cerita tentang manuskrip sasak. Luar biasa kan teman, nenek moyang orang sasak sudah mengenal karya tulis dari zaman dahulu kala. So...kalo zaman sekarang, abad 21 ini kita masih males baca and males nulis..keterlaluan bangeeeddddd.


    Takepan adalah tulisan sasak di atas daun lontar. Bahasa yang digunakan dalam takepan adalah bahasa sasak madya atau biasa disebut bahasa halus oleh masyarakat adat lombok. Huruf yang di gunakan adalah huruf jejawan. Masih ingat kan teman?.
."ha,na,ca,ra,ka,da,ta,sa,wa,la,ma,ga,ba,nga,pa,ja,ya,nya". Teman-teman gak lupa kan cara menuliskannya?. semoga masih pada ingat semua ya.
Hal ini kita pelajari di muatan lokal waktu SD. Ini salah satu pelajaran yang aku sukai karena amaq kake saya adalah salah seorang guru nembang. Jadi, aku sudah bisa menulis huruf-huruf jejawan itu sejak kecil. Setiap malam aku mendengar orang belajar nembang. Aku suka mendengarkan mereka membaca dengan nada-nada tertentu. Ada kisah dende cilinaye, kisah seorang putri yang berpisah dengan suami dan anaknya hingga kelak bertemu kembali. Ada juga kisah Dewi rengganis, tentang kisah romantika cinta segitiga antara Raden repatmaja dengan Dewi rengganis dan Dewi kadarmanik. Pokoknya luar biasa teman...Aku sangat suka menyimak kisah-kisah itu.

Dan kini, aku akan kembali belajar nembang. Di keluargaku, belum ada yang mewarisi ilmu berharga ini. Yang belajar ke rumah amaq kake rata-rata dari luar keluarga besarku. Ketika beberapa waktu yang lalu aku pulang ke rumah, aku menemui amaq kake dan beliau sudah menyanggupi untuk menurunkan ilmunya padaku. Aku akan kembali belajar takepan, aku akan belajar nembang agar kelak bia kuajarkan pada anak-anakqu..hmmmm (edisi mikir, kapan punya anak ya?.hehe).

#jangan pernah melupakan sejarah, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari kisah2 terdahulu..So..tetap semangatttt..:)

6 komentar

Saya mau tahu kisahnya Dende Cilinaye, share kisahnya kalau ada :)

tnya kaq dende cilinaye ajja,,psti beliau lbh tau..:)

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Wah... Asyik bisa lihah teks kuno. Saya sendiri belum pernah lihat. Ceritain tentang isinya dong

klo plinggih mau lihat,,bs ke rumah...masih adsa d rumah amaq kake...crta isix menyusul nggih..takut ada salah klo d tulis skrng cz lupa2 ingt yg lengkapx

Bagus. Saya sangat bangga menjadi orang sasak. Lanjutkan peninggalan nenek moyang kita jangan sampe punah 👍👍👍👍 terus lestarikan budaye sasak