Pagi membangunkanmu dengan paksa
Geliat lelah tubuhmu di depan tungku
Kepul asap penuhi rongga pagimu
Sesakkan harap bersama segenggam kehidupan
Aroma tanah bercampur anyir kotoran sapi
Penuhi ketidakmampuanmu
Curahan langit sejak semalam
Basahi pilu di sudut pagar-pagar bambu
Hidup tak jua berubah, desahmu
Hari telah dipenuhi suara yang sama
Bunyi alat tenun
Walau mimpimu tergadai di sini
Di antara pasak tenun
Dunimu sempit menghimpit jiwamu
Memastikan kesdaranmu akan luas semesta
Jagadmu hanya di sini.
Hanya seluas pasak tenun.
(Aku bicara padamu, perempuan kampung adat Sade).