![]() |
| Gedung Pancasila |
Hey....kali ini edisi jadul. Aku salah satu penyuka sejarah. Bicara sejarah, artinya bicara tentang masa depan. Setidaknya itu menurutku. Postingan kali ini isinya tugas adek,,hehe. Ini tugas membuatku harus mengubek-ubek file tua di otakku. So.....Jas merah kata Soekarno..:)
1.
Pertanyaan
: Apa yang kalian ketahui tentang Lambang Negara Garuda Pancasila?
Jawaban:
Lambang
negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka tunggal ika.
Lambang negara indonesia berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke
sebelah kanan (dari sudut pandang garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung
yang di gantung pada leher garuda, dengan semboyan bhineka tunggal ika yang
berarti berbeda beda tetapi tetap satu di tulis di atas pita yang dicengkram
oleh garuda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari pontianak yang
kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya
sebagai lambang negara pertama kali pada sidang kabinet Republik Indonesia
Serikat tanggal 11 februari 1950. Lambang negara Garuda Pancasila diatur
penggunaannya dalam peraturan pemerintah N0.43/1958.
Makna
lambang Garuda Pancasila:
a. Garuda
Garuda dikenal dalam
sejarah bangsa Indonesia yaitu kendaraan Wishnu yang menyererupai burung elang
rajawali. Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa
Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Warna keemasan pada
burung garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh,
sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945 antara lain : 17 helai bulu pada masing-masing
sayap, 8 helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal
ekor dan 45 helai bulu pada leher.
b. Perisai
Perisai adalah tameng yang
telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban Indonesia sebagai bagian
senjata yang melambangkan pejuangan dan pertahanan serta perlindungan diri
untuk mencapai tujuan. Di tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang
melukiskan garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara kesatuan
Republik Indonesia yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa
membentang dari timur ke barat. Warna dasar pada ruang perisai adalah warna
bendera kebangsaan indonesia Merah putih, sedangkan pada bagian tengahnya
berwarna dasar hitam. Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan
dasar negara pancasila. Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai
berikut:
Sila pertama: Ketuhanan
Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya dibagian tengah prisai berbentuk bintang yang bersudut lima
berlatar hitam.
Sila kedua: Kemanusiaan
yang adil dan beradab. Dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan
persegi di bagian kiri bawah perisai
berlatar merah,
Sila ketiga: Persatuan
Indonesia. Dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas dengan
perisai berlatar putih.
Sila ke empat: Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas dengan perisai berlatar
merah.
Sila kelima : Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah dengan perisai berlatar
putih.
c. Pita
bertuliskan semboyan Bhinneka tunggal ika
Kedua cakar garuda
pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan Bhinneka tunggal Ika
berwarna hitam. Semboyan bhinneka tunggal ika adlah kutipan dari kitab sutasoma
karya Mpu Tantular. Kata bhinneka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda,
kata tunggal berarti satu dan kata ika berarti itu. Secara harfiah Bhinneka
Tunggal Ika di terjemahkan beraneka satu itu yang bermakna meskipun berbeda-beda
tetapi pada hakikatnya tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara kesatuan republik
Indonesia yang terdiri dari ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa,
agama, dan kepercayaan.
2. Pertanyaan
: Carilah informasi lebih lanjut tentang Gedung pancasila.
Jawaban:
Gedung
Pancasila terletak di jalan Pejambon No.6 Jakarta Pusat.
Sejarah:
Pada masa pemerintahan Hindia belanda berkuasa di Indonesia, sejumlah bangunan gedung pemerintahan didirikan di
sekitar kawasan yang kini disebut taman pejambon dan lapangan banteng di
jakarta. Salah satu gedung tersebut ialah Dewan perwakilan rakyat (Volksraad)
di jalan Pejambon 6. Pembangunannya dilakukan sekitar tahun 1830. Gedung
tersebut awalnya dibangun sebagai rumah kediaman Panglima angkatan perang
kerajaan belanda di hindia belanda yang merangkap sebagai letnan gubernur
jendral. Gedung bekas kediaman panglima
belanda tersebut dipandang cukup memadai untuk tempat persidangan dewan
perwakilan rakyat ( Volksraad0 kemudian diresmikan sebagai gedung volksraad
pada mei 1918 oleh gubernur jendral
Limburg Stirum. sidang BPUPKI di adakan dari tanggal 29 mei 1945 sampai
1 juni 1945 dan dilanjutkan mulai tanggal 10-17 juli 1945. Sidang- sidang
tersebut diselenggarakan di bekas gedung Volksraad atau pada zaman jepang di
kenal sebagai gedung Tyuuoo sangi-in. itulah kenapa gedung tersebut dinamakan
gedung Pancasila.
3. Aktivitas
1.1
a. Pembentukan
BPUPKI
Memasuki awal tahun
1944, kedudukan Jepang dalam perang Pasifik semakin terdesak.
Psukan Amerika serikat berhasil menduduki posisi penting di wilayah Asia Pasifik. Pada tanggal 18 Juli 1944, perdana mentri Hideki Tojo mengundurkan diri dan diganti oleh perdana mentri koiso kuniaki. Dalam rangka menarik simpati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan bantuannya baik moril maupun materil, maka dalam sidang istimewa ke 85 parlemen jepang (teikoku Ginkai) pda tanggal 7 september 1944 (ada yang menyebutkan 19 september 1944) perdana mentri Koiso mengumumkan bahwa negara-negara dibawah kekuasaan jepang diperkenankan merdeka “kelak dikemudian hari”. Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan istilah deklarasi Koiso. Sejak saat itu, pemerintah jepang memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera jepang . pada akhir 1944, posisi jepang semakin terjepit dalam perang asia timur raya. Menghadapi situasi yang kritis itu, maka pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di jawa yang dipimpin oleh panglima tentara ke-16 letnan jendral Kumakici Harada memngumumkan pembentukan dokuritsu junbi cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan pembentukan badan tersebut adalah untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tata pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan RI. BPUPKI berhasil dilantik pada tanggal 28 mei 1945 bertepatan dengan hari kelahiran kaisar Jepang yaitu kaisar Hirohito.
Psukan Amerika serikat berhasil menduduki posisi penting di wilayah Asia Pasifik. Pada tanggal 18 Juli 1944, perdana mentri Hideki Tojo mengundurkan diri dan diganti oleh perdana mentri koiso kuniaki. Dalam rangka menarik simpati bangsa Indonesia agar lebih meningkatkan bantuannya baik moril maupun materil, maka dalam sidang istimewa ke 85 parlemen jepang (teikoku Ginkai) pda tanggal 7 september 1944 (ada yang menyebutkan 19 september 1944) perdana mentri Koiso mengumumkan bahwa negara-negara dibawah kekuasaan jepang diperkenankan merdeka “kelak dikemudian hari”. Janji kemerdekaan ini sering disebut dengan istilah deklarasi Koiso. Sejak saat itu, pemerintah jepang memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera jepang . pada akhir 1944, posisi jepang semakin terjepit dalam perang asia timur raya. Menghadapi situasi yang kritis itu, maka pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di jawa yang dipimpin oleh panglima tentara ke-16 letnan jendral Kumakici Harada memngumumkan pembentukan dokuritsu junbi cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan pembentukan badan tersebut adalah untuk menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan tata pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan RI. BPUPKI berhasil dilantik pada tanggal 28 mei 1945 bertepatan dengan hari kelahiran kaisar Jepang yaitu kaisar Hirohito.
b. Keanggotaan
BPUPKI
BPUPKI beranggotakan 62
orang yang terdiri atas tokoh-tokoh bangsa indonesia dan 7 orang perwakilan
dari jepang. Ketua BPUPKI adalah dr. K. R. T. Radjiman Wedyodiningrat dengan
dua wakil ketua yaitu: Ichibangase Yosio (Jepang) dn R.P. Soeroso.
Panitia 9 atau panitia
kecil untuk merancang dasar negara terdiri dari:
1. Ir.
Soekarno (ketua)
2. Drs.
Moh. Hatta (Wakil ketua)
3. KH.
Wachid Hasyim
4. Abdoel
kahar muzakar
5. A.A
maramis
6. Abikoesno
Tjokrosoeyoso
7. H.Agus
salim
8. Mr.
Achmad Soebardjo
9. Mr.
Muhammad Yamin
Panitia
kecil perancang UUD
1. Prof.
Dr. Mr. Soepomo (Ketua merangkap anggota)
2. Mr.
Wongsonegoro
3. Mr.
Achmad Soebardjo
4. A.A.
Maramis
5. Mr.
R.P. Singgih
6. H.
Agus Salim
7. Dr.
Sukiman
Panitia
penghalus bahasa anggotanya:
1. Prof.
Dr. Mr. Soepomo
2. Prof.
Dr. P.A. A. Hoesein Djayadiningrat.
c. Tugas
BPUPKI
Tugas BPUPKI adalah untuk
menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi, politik, dan
tata pemerintahan sebagai persiapan untuk kemerdekaan RI. Dalam menjalankan
tugas tersebut BPUPKI bersidang untuk menentukan dasar negara Indonesia
(Pancasila) dan membuat rancangan Undang-Undang Dasar (UUD).
d. Sidang
BPUPKI
BPUPKI mengadakan
sidang sebanyak dua kali sidang resmi dan satu kali sidang tidak resmi.
1. Sidang
resmi pertama tanggal 29 mei sampai dengan 1 juni 1945 di gedung chou sang in
di jalan pejambon no.6 Jakarta pusat yang sekarang dikenal dengan sebutan
gedung pancasila. Pada sidang pertama, Dr. KRT Radjiman wedyodiningrat selaku
ketua dalam pidato pembukaannya menyampaikan masalah pokok yang menyangkut
dasar negara indonesia yang ingin dibentuk.
Ada tiga orang yang
memberikan pandangan mengenai dasar negara indonesia yaitu Mr. Muhammad yamin,
Prof.Dr.Supomo, dan Ir. Soekarno.
Mr. Muhammad Yamin
mengemukakan lima asas yaitu:
1. Peri
kebangsaan
2. Peri
Ketuhanan
3. Kesejahteraan
rakyat
4. Peri
kemanusiaan
5. Peri
kerakyatan.
Pada
tanggal Mei 1945, Prof.Dr. Soepomo mengusulkan lima asas:
1. Persatuan
2. Mufakat
dan demokrasi
3. Keadilan
sosial
4. Kekeluargaan
5. Musyawarah
Pada
sidang hari ketiga tanggal 1 juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan lima dasar
negara merdeka yaitu:
1. Kebangsaan
indonesia
2. Internasionalisme
dan peri kemanusiaan
3. Mufakat
dan demokrasi
4. Kesejahteraan
sosial
5. Ketuhanan
yang maha esa.
Kelima
asas dari Ir Soekarno itu disebut pancasila yang menurut dapat diperas menjadi
tri sila atau tiga sila yaitu:
1. Sosionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan
yang berkebudayaan
Bahkan
menurut Ir Soekarno Trisila tersebut diatas masih dapat diperas menjadi Eka
sila yaitu silaGotong Royong.
Meskipun
sudaada tiga usulan dasar negara, namun sampa 1 Juni 1945 sidang BPUPKI belum
berhasil mencapai kata sepakat tentang dasar negara. Maka diputuskan untuk
membentuk panitia khusus yang diserahi tugas untuk membahas dan merumuskan
kembali dari anggota, baik lisan maiupun tertulis dari hasil siding pertama.
Panitia khusus ini yang dikenal dengan panitia 9 atau panitia kecil yang
terdiri dari:
1.
Ir. Soekarno (ketua)
2.
Drs. Moh. Hatta (Wakil ketua)
3.
KH. Wachid Hasyim (anggota)
4.
Abdoel kahar muzakar (anggota)
5.
A.A maramis (anggota)
6.
Abikoesno Tjokrosoeyoso (anggota)
7.
H.Agus salim (anggota)
8.
Mr. Achmad Soebardjo (anggota)
9.
Mr. Muhammad Yamin (anggota)
Pada
tanggal 22 Juni 1945, panitia Sembilan mengadakan pertemuan. Hasil dari
pertemuan tersebut, direkomendasikan Rumusan Dasar Negara yang dikenal dengan
Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang berisi
1. Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya;
2. Kemanusiaan
yang adil dan beradab;
3. Persatuan
Indonesia;
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmatkebijaksanaan dalam permusyawatan perwakilan;
5. Keadilan
social bagi seluruh rakyat indonesia
Piagam
Jakarta point pertama pada akhirnya mengalami perubahan karena adanya kritik
bahwa bangsa Indonesia majemuk dalam beragama. Di sisi lain konsep tersebut
saat ini sedang gencar-gencarnya untuk diusahakan kembali yaitu upaya untuk
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya mengingat agama Islam merupakan
mayoritas di Indonesia.
Setelah
piagam Jakarta berhasil disusun, BPUPKI membentuk Panitia Perancang
Undang-Undang Dasar. Ini merupakan sidangnya yang ke-2 pada tanggal 10 - 16
Juli 1945. Panitia ini diketuai oleh Ir. Soekarno dan beranggotakan 19 orang.
Pada sidang tanggal 11 Juli 1945, panitia Perancang UUD membentuk panitia kecil
yang beranggotakan 7 orang :
1.
Prof. Dr. Mr.
Soepomo (ketua merangkap anggota)
2.
Mr. Wongsonegoro
3.
Mr. Achmad
Soebardjo
4.
A.A. Maramis
5.
Mr. R.P. Singgih
6.
H. Agus Salim
7.
Dr.
Sukiman.
Tugas
panitia kecil adalah menyempurnakan dan menyusun kembali rancangan UUD yang
telah disepakati. Selain panitia kecil di atas, adapula panitia Penghalus
bahasa yang anggotanya terdiri dari Prof. Dr. Mr. Soepomo, Prof. Dr. P.A.A.
Hoesein Djayadiningrat.
Tanggal
13 Juli 1945 panitia perancang UUD yang diketuai Ir. Soekarno mengadakan sidang
untuk membahas hasil kerja panitia kecil perancang UUD.
Pada
tanggal 14 Juli 1945 dalam rapat pleno BPUPKI menerima laporan panitia
perancang UUD yang dibacakan Ir. Soekarno. Dalam laporan tersebut tiga masalah
pokok yaitu:
1.
Pernyataan Indonesia
merdeka
2.
Pembukaan UUD
3.
Batang tubuh
UUD.
Konsep
pernyataan Indonesia merdeka disusun dengan mengambil tiga alenia pertama
piagam Jakarta. Sedangkan konsep Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil
dari alinea keempat piagam Jakarta.
Hasil
kerja panitia perancang UUD yang dilaporkan akhirnya diterima oleh BPUPKI.
Kejadian ini merupakan momentum yang sangat penting karena disinilah masa depan
bangsa dan negara dibentuk.
Pada
tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI atau Dokurtsu Junbi Cosakai dibubarkan oleh
Jepang karena dianggap terlalu cepat mewujudkan kehendak Indonesia merdeka dan
mereka menolak adanya keterlibatan pemimpin pendudukan Jepang dalam persiapan
kemerdekaan Indonesia.
Pada
tanggal itu pula dibentuk PPKI atau Dokuritsu Junbi Inkai, dengan anggota
berjumlah 21 orang terdiri dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2
orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1
orang dari Maluku, 1 orang dari Tionghoa.
