My twin, my love..:) |
Membawaku senantiasa berlari dalam diam
Berselimut senyap, kau tuntun aku melintasi setiap lekuk keindahan
Padang ilalang, pasir putih, debur ombak, terik mentari menjadi saksi degup cinta kita
Kadang kita tersesat, lantas tertawa penuh gelak berpayung langit biru.
"Dimana kita?"
#TanpaLilin
Pagi itu, ketika udara subuh masih memeluk raga bersama dinginnya, aku dan suamiku melaju bersama hembus angin mengejar mentari pagi. Kami ingin menikmati rona pagi di Bukit Mereq. sebuah bukit indah di bagian selatan Pulau Lombok. Bukit Mereseq seolah menjadi primadona baru wisata Lombok setelah keindahannya menjadi latar Film Kalam-Kalam Langit.
Sebenarnya ini kali ketiga aku menginjakkan kaki di Bukit Mereseq, tapi tidak bagi suamiku karena ini adalah kali pertama ia berkunjung ke tempat ini. Ia tertarik setelah mendengar ceritaku dan searching di internet. Begitu sampai di Pantai Tanjung Aan, kami langsung memarkir motor di ujung barat pantai. Suamiku seolah tak sabar untuk segera sampai di atas bukit. Pancaran kebahagiaan terlihat saat ia menatap bukit hijau dan laut biru. Senyumnya rekah dan tak henti ingin mengambil foto. Dalam hati aku juga merasa sangat bahagia menatap senyumnya. "I love you, my twin".
Matahari sudah mulai meninggi, langit timur berkabut tipis menutupi bukit-bukit. Nun jauh di sana aku melihat Pantai Batu Payung yang juga menjadi icon wisata Lombok. Angin bertiup agak kencang menerpa wajah kami yang berseri. Seolah ingin berteriak untuk mengekspresikan rasa yang penuhi rongga dada. " Alhamdulillah ya Allah, kami terlahir di Pulau seindah ini". Lantas kami berjalan menyusuri bukit ke arah timur. Kami melihat pantai di bawah bukit sebelah timur dan rasa penasaran kami muncul. "Let's get lost honey".
Matahari sudah mulai meninggi dan teriknya begitu menyengat. Kami melangkah menuruni bukit dengan hati-hati. Seperti biasa, ia akan dengan setia memegang tanganku. Kadang aku merasa begitu manja jika traveling bersamanya. Seolah aku lupa bahwa dahulu aku seringkali seorang diri mengunjungi banyak destinasi tersembunyi di Lombok. Jalan menuju pantai dipenuhi pohon pandan berduri sehingga kami harus lebih berhati-hati.
Pantai ini sepi tanpa siapapun, hanya kami berdua. Kami seolah memiliki privat beach di negeri entah. Hanya debur ombak yang menemani kami di sini. Kebahagiaan menyeruak memenuhi rongga dada. Kami tak perlu jauh-jauh untuk bisa menikmati tempat seindah ini. "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?'. Cukup lama kami menikmati keindahan pantai ini, hingga kami tersadar bahwa hari telah beranjak siang.
Kami kembali menaiki bukit dan berjalan ke arah barat. Ada 4 pantai yang kami lihat sepanjang Bukit Mereseq. Dan betapa bahagianya aku saat menemukan Kaktus di tebing bukit. Kaktus yang tumbuh subur dengan duri-duri yang menyempurnakan keanggunannya. Aku ingin berlama-lama di Bukit Mereseq tapi matahari semakin terik dan kami harus kembali. Semoga setiap perjalanan semakin menguatkan cinta kami.
NB: Bagi yang ingin mengunjungi Bukit Mereseq, bisa membaca informasi lengkapnya di Tulisan Syurga kecil di atas Bukit Merese
2 komentar
Wah seru mbak honeymoonnya pasti menjadi kenangan yang paling tidak bisa dilupakan.
iya...seru banget..:)