Kamis, 19 November 2015

I am Divergent !!!



"Dont try to define me, i am divergent".
 Kalimat di atas sangat berkesan bagiku karena sangat menginterpretasikan bagaimana diriku.
Beberapa waktu yang lalu aku pernah menulis review film divergent, film yang diadopsi dari buku favorit aku. Aku juga menulis review buku lanjutannya yaitu Insurgent dan Allegiant. Teman-teman sudah baca kan?.

 (Sudah donk em..(^_^) )

Aku sangat suka tokoh Tris dalam buku trilogy tersebut. Seorang perempuan yang berdasarkan tes memiliki tiga potensi yaitu dauntless yang begitu pemberani, erudite yang pintar, dan obnegation yang peduli kepada sesama. Aku merasa tiga karakter itu ada pada diriku. Aku juga sangat menyukai petualangan, suka membaca buku dan mengikuti research, serta suka ikut dalam kegiatan relawan.

(Wait em, jangan ngaku-ngaku deh mirip Tris. Haha)
1. Sisi Dauntless
      Tris awalnya terlihat lemah karena berasal dari faksi obnegation yang penyayang, akan tetapi dihari pertama memasuki markas dauntless, dialah yang pertama berani melompat dari atas gedung. Teman-temannya tidak berani karena takut terjatuh, mereka tidak tahu kalau di bawah sana ada trasvolt net yang menanti mereka sehingga mereka tidak akan kesakitan setelah melompat. Sisi keberanian Tris sangat aku sukai.
Aku lagi Rapling
Tris melompat di trasvolt net
 Tris juga tidak memiliki kemampuan beladiri sedikitpun. Pada awal pelatihan, ia dipukul sampai babak belur bahkan pingsan oleh lawannya. Tapi ia tak pernah menyerah. Bahkan seorang temannya berucap, "mungkin kau yang paling lemah di sini, tapi kaulah yang terbaik".
Aku lagi belajar tendangan...:)
Cieee..yang diajarin si ganteng Four

 Menjadi kuat itu membutuhkan semangat dan pantang menyerah, itulah pesan yang aku ambil dari keberanian Tris.

2. Sisi Erudite
        Sisi erudite menunjukkan bahwa Tris adalah perempuan yang cerdas. Ia memiliki pemikiran yang berbeda dalam menyelesaikan sebuah masalah. Hal itu diperlihatkan oleh Tris saat ia dan teman-temannya melakukan simulasi perang. Ia menaiki bianglala yang tinggi untuk melihat posisi bendera lawan agar ia bisa memetakan strategi. Dan saat itu strategi yang ia usulkan membuat teamnya menang.


Aku menyukai seorang perempuan yang tak hanya kuat secara fisik tapi ia juga cerdas secara pemikiran karena untuk memenangkan sebuah pertarungan kita membutuhkan keduanya. Itulah yang berusaha aku lakukan selama ini. Selain mengasah kemampuan fisik juga tak lupa membaca untuk kebutuhan otak.
Aku sedang Membaca di puncak bukit..:)
3. Sisi Obnegation
     Sisi ini membuat Tris menjadi sangat perasa dan penyayang. Ia sangat mementingkan orang lain dibandingkan dirinya sendiri. Sisi lembut seorang Tris seperti faksi kedua orang tuanya. Sisi pengorbanannya ia tunjukkan saat ia mengorbankan dirinya ketika mengambil serum kematian di buku Allegiant. Ahhh, betapa tidak semua orang memiliki sisi pengorbanan kepada sesama. Pengorbanan juga ia tunjukkan saat menyerahkan diri ke markas erudite di buku insurgent. Ia rela menyerahkan dirinya sebagai sampel penelitian dan merasakan sakit agar teman-temannya tidak dibunuh oleh Jeanine.

tris dengan kostum obnegation
Aku dan teman-teman saat malam amal untuk Palestina
     Tidak semua orang memiliki keinginan untuk menolong orang lain. Jadi aku sangat suka sosok Tris yang peduli dan mau membantu sesama. Aku juga berusaha melakukan hal-hal yang bermanfaat seperti mengikuti program relawan dn menjadi panitia event amal untuk rakyat palestina saat diserang penjajah.

Bagi teman-teman yang penasaran dengan tokoh Tris, segera ya beli bukunya di Gramedia dan aku jamin gak akan mau beranjak sampai selesai baca buku tersebut.

Kartu Gramediaku..:)


4 komentar

Ema... ajak aku baca buku di atas bukit ituuuh...

Hayuuuukkkk..itu bukit batu idung,,deket koq dr mataram..:)

itu disisi dauntless ._. kamu setrong juga ya mbak ._.