Jumat, 10 April 2015

Lombok island: Menantimu berwarna pink (edisi Pink beach)

Pasir pink
         Pantai pink di Lombok sudah sangat terkenal sekitar dua tahun ini. Tapi pantai-pantai di Lombok tengah cukup membuaiku selama ini. Yaps, apalagi alasannya selain letaknya yang sangat dekat dari rumahku. Tapi, kali ini aku jadi sangat penasaran setelah membaca beberapa komentar di media sosial tentang pantai ini.
"Kata siapa pantai itu pink?. Biasa saja seperti yang lain. Kalau ada yang upload pantai itu pink, paling cuma editan photosop".
Itu adalah salah satu komentar yang membuatku benar-benar ingin ke sana dan membuktikan sendiri bahwa pantai itu benar-benar memiliki pasir dengan warna pink.

view siang hari
     Pantai pink terletak di desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Jarak yang cukup jauh dari kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Aku sampai di sini sudah siang hari karena sebelum sampai ke sini aku memilih ke pantai Segui terlebih dahulu.
Benar saja, pantai ini tak terlihat pink. Hanya terlihat putih agak kemerahan di bagian yang terkena ombak.

Terlihat agak pink
       Warna pink dari pantai ini diakibatkan oleh pecahan ganggang merah yang bercampur dengan pasir. Pantai akan terlihat pink jika basah oleh ombak dan di sinari oleh matahari. Moment yang pas untuk melihat pantai pink adalah saat sunrise dan sunset. So, pilihannya adalah camping di pantai ini.

Tangan penuh debu..itemmmmmnya..hehe
    Karena di penuhi rasa penasaran, aku memilih naik ke atas bukit di samping pantai. Aku ingin menunggu hingga sore hari agar bisa melihat pesona pink pantai ini. Sambil menikmati pemandangan yang indah, aku tidur-tiduran di bukit sambil sesekali mengintip pantai. Ahhh,,,seperti menanti seorang kekasih saja rasanya.hehe.

Menanti...galau sama pantai..eaaa.
        Setengah enam sore, dan matahari masih sangat tinggi. Ombak yang dinanti juga belum pasang. Aku harus puas kali ini hanya melihatnya pink malu-malu. Sekejap saja saat ombak datang kemudian warna itu menghilang begitu cepat. Aku harus pulang ke Mataram karena tidak memungkinkan untuk nekat menginap. Jika bertahan hingga sunset, akan sangat berbahaya karena jalan akan sangat gelap tanpa lampu jalan yang menerangi. Tapi, pada titik ini aku merasa bahagia. Menikmati pantai ini dengan suasana sepi.

Sepi..:)
#Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?