Jumat, 30 Januari 2015

Tambora

photo Gn. Tambora (by Google)

Dua ratus tahun yang lalu kau bicara pada semesta
Tentang kuasa yang maha ada
Dalam amuk yang memuntahkan lava
Kau bertitah, bahwa manusia dan dunia hanyalah fana.


Pekat menyelimuti langit 
Panas mengaliri, membunuh, melibas banyak nyawa
Seolah sang angkara, kau membabi buta.
Mematikan, menenggelamkan, menghanguskan, sesuai perintah-Nya.

Adakah manusia belajar darimu?
Seiring waktu berlalu, banyak hati yang masih saja kaku
Angkuh dalam kecongkakan dunia yang semu
Mereka menatapmu hanya dengan mata yang selalu saja menipu.
Tertawa, bahagia, bangga, di tebing kalderamu.
Hanya itu, lantas hati kembali membatu.

Tambora,
Kau sapa dunia dengan caramu.


2 komentar