Jumat, 30 Januari 2015

Lombok island: Mengintip Rinjani Sambil Makan Strawbery (^_^)

Feel Free..hehe...Menatap Rinjani
     Pegunungan. Selalu saja menyuguhkan aroma kesejukan. Perasaan tenang saat menghirup udara segar yang lamat-lamat mengisi rongga paru-paru. Dan aku tak akan pernah berhenti mengucap syukur atas lahirku di tempat ini. Di pulau indah bak kepingan syurga. Lombok, aku selalu saja ingin menikmati semua cerita di sini. Meski banyak tempat menggoda langkahku, aku hanya ingin melihatnya. Itu saja. Selebihnya, aku ingin merenda bahagia hingga tua di pulau cantik ini.


Pegunungan Sembalun
Edisi pakai tas unyu..haha..#anggap bukan ema..wew

       Rinjani. Siapa yang tak mengenal keelokan dan kegagahannya. Menjulang tinggi memasak bumi gora. Ia tersohor hingga manca negara. Banyak kaki melangkah untuk menaklukkannya. Meraup rasa bangga berdiri di puncaknya. Tapi, kali ini aku ingin mengajakmu mengintipnya. kadang melihat dari kejauhan membuat kita mampu menikmati sensasi berbeda dengan memeluk erat. Mari kita mengintip Rinjani sambil menikmati lezatnya strawbery. (Siap-siap kena racun..haha).

Monyet unyu..pengen bawa pulang..hehe
       Pagi itu, dengan PD sekali aku mengendarai motor menuju Sembalun. Berangkat dari Masbagik, aku benar-benar merasakan dingin yang menusuk. Ahhh...betapa pongahnya aku tak menggunakan jaket tebal dan kaos tangan. Tanganku kedinginan sambil terus mengontrol gas motor. Itu pertama kalinya aku ke sana, dan terpukau dengan kelokan jalan berjurang. Hutan masih begitu sepi. Aku ingin sekali berteriak bahagia sambil menghirup udara segar. Betapa polusi di Mataram pasti telah mengotori paru-paruku. 

Mohon dimaafkan..gaya alay..wew
a
Di antara tanaman strawbery..:)
      Jika kau selalu menggunakan mobil ketika ke Sembalun, cobalah sekali pakai motor. Ada sensasi yang jauh berbeda. Pakai motor, mobil, truk, dari ketiganya aku paling menikmati menggunakan motor. Apa pasal?, karena aku bisa menikmati pemandangan pegunungan sembalun yang memukau sambil deg-degan memacu motor di jurang yang luar biasa menantang. Itu sensasi yang sulit terlupa. Dan lelah yang kita rasakan berbeda, tapi lelah itu terobati setelah memasuki kebun-kebun strawbery. (Bahagianya tuh di sini, tunjuk mulut..haha).

Strawbery...mari makan..hehe

lihat pegunungan di belakang aja..hehe
      Puas makan strawbery?. Saatnya mengintip rinjani lebih dekat. Siap-siap begerusuk (berkelana, red). Motor akan kita bawa memasuki jalan yang biasa kita lalui menuju pos satu Rinjani. Masalahnya motorku vario,,haha. One day mungkin aku akan bawa motor yang macho itu (ngarep, wew).

Dia ketutup awan..sabar ya..:)

kehabisan gaya..haha
        Menatap Rinjani menghadirkan perasaan bahagia yang entah dari mana datangnya. Seperti melihat seseorang yang begitu tampan, lantas tersenyum manis. Yaps...Rinjani memang begitu mempesona.

Edelweisnya kecil-kecil...

Bisa senyum juga Ema?..haha
         Hari sudah sore ketika aku nekat pulang. Perjalanan sekitar 110 km bisa ditempuh selama 3 jam menuju Mataram. Itupun kalau ngebut. Jadi, aku sarankan agar tidak senekat diriku karena aku masih ingat ada desir takut ketika aku melewati hutan yang sepi.

Begerusuk

Kehabisan gaya..hehe
#Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?






2 komentar