Senin, 13 Oktober 2014

Aku Mencintaimu


       Cinta adalah memberi. Memberi kebaikan. Saat kau tak mampu memberi, maka selamanya kau akan hanya bisa menerima. Tapi bisakah kita memberi jika kita tidak pernah memiliki?. Tidak akan pernah bisa. Milikilah kebaikan agar cinta yang kau miliki senantiasa mengejawantah dalam laku. 


      Kita sering terjebak pada cinta yang bermuara pada kata. Lantas cinta hanya berkembang menjadi rasa yang mengharu biru tanpa membuat kita semakin baik dari hari ke hari. Kita hanya terbuai dan terus terbuai pada cinta yang berbalut kesemuan." Ahhhh,,,itu bukan cinta", kalimat yang hanya kita jadikan alibi atas kelemahan kita yang tak kunjung berani. Mencintai adalah soal keberanian. Itulah kenapa, cinta yang kuat selalu terlahir dari jiwa yang kuat pula. 

      Mencintai adalah keputusan. Maka putuskan dengan cara yang benar. Cintailah ia dengan kebenaran yang di cintai oleh sang Maha benar. Karena tanpa itu, cinta hanya akan menjelma menjadi rasa sakit. Cinta hanya akan menjauhkanmu dari kebaikan yang sejati. Hanya akan ada kebaikan pura-pura yang berbalut kata rindu. Cinta yang disemai pada lahan yang salah. Bagaimana mungkin ia akan menumbuhkan benih kebenaran?.Lantas mampukah ia menghasilkan bunga dan buah yang benar?. Itu rumit, serumit kimia jiwa manusia.

 Aku mencintaimu
 Hanya jika kau telah boleh kucintai
 Atas izin sang Maha cinta

Aku mencintaimu
Hanya jika kau punya kekuatan
Hanya jika kau berani
Hanya jika kau telah memutuskan
Di hadapan sang Maha kuat
Di depan sang Maha berani

Aku mencintaimu
Hanya jika aku terbaik bagimu
Hanya jika kau terbaik bagiku
Lantas baik-mu menjelma baik-ku
Dan baik-ku larut dalam baik-mu
Di hadapan sang Maha baik

Aku mencintaimu
Saat titah itu tiba

#Catatan di ujung malam




      
   








2 komentar

betul...hak semua orang..tnpa bs d larang....sma dengan tidak mencintai jg adalah hak..