"Kalah dan menang adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan, yang paling penting adalah kau punya mental juara"
Orang yang punya mental juara tidak akan bersedih ketika ia kalah karena jiwanya begitu lapang untuk melihat sesuatu dari berbagai sisi. Kalah dalam perlombaan itu biasa tapi setidaknya kau telah menang melawan rasa malas. kau telah menang melawan rasa takut untuk mencoba. kau telah menang melawan dirimu sendiri.
Ini kisah kami bertiga..Ema, susi dan titi (semoga kami selalu bisa belajar dari semua hal yang pernah terjadi).
Universitas Mataram, November tahun 2011. Ada kegiatan besar di unram yaitu acara Pertamina Goes To Campus. Ada berbagai macam kegiatan dalam acara tersebut, salah satunya lomba stand pameran.
Entahlah, kenapa aku tertarik untuk ikut lomba ini. Aku tak pernah ikut lomba seperti itu sebelumnya. sebenarnya aku sama sekali tak punya gambaran.
Suatu pagi, aku ketemu sama susi.." Dek, kita ikut lomba stand pameran yuk", ucapku. Sebenarnya hanya ingin coba-coba.
"Lomba ya kak?". Ada gurat keraguan dari wajah susi.
"Iya dek, nambah pengalaman. tenang, insyaAllah juara".Aku mencoba meyakinkan.
"Tapi kaq...orang-orang sudah persiapan jauh-jauh hari untuk lomba ini". Ahhhh...susi masih saja tak yakin.
"Kita akan tau kalau kita sudah mencoba dek..yakin aja dulu". Aku tak mau menyerah.
"Hmmm..oke kaq..kita ikut lomba". Susi jadi semangat.
Meyakinkan orang lain itu ada seninya. Seni menularkan semangat dan keberanian. Ahh,,,aku belajar darimana teory ini. Aku lupa.
kami cukup bingung sebenarnya mau lombakan apa?. Apa yang mau ditaruh di stand pameran. gak ada konsep. sementara di satu sisi team-team yang lain sudah sangat siap. Ada yang pameran robot, ada yang masalah IT, ada juga yang kuliner. Hmmm...saingannya keren, berarti harus lebih keren.
"Dek,,anak-anak PGSD punya banyak hasil kreatifitas kan?".
"Iya kaq, kenapa?".
"Hmmm,,,boleh kan kita pinjam? kita pamerkan pas lomba. Sekalian bisa mengangkat nama fakultas".
"Coba saya tanya sama dosen dulu kaq". Susi semangat.
"Gak ada ketentuan kan dari panitia kalau barang-barang yang dipamerkan harus karya sendiri?".
"Iya, gak ada kaq". Ada senyum keyakinan dari bbirnya Susi.
Hari lomba pun tiba. Hmmm,,,,kami dapat stand No.16. Stand terakhir, paling ujung. Pagi-pagi sekali kami sudah mempersiapkan semuanya. menata barang-barang semenarik mungkin. Stand kami mengambil tema "BENGKEL KREATIF". Entah apa maknanya, aku sebenarnya terinspirasi dari karya tulis pas lomba dikti yang judulnya bengkel pendidikan.
Walaupun tempatnya paling ujung, tapi pengunjung stand kami tidak kalah ramai dengan yang lainnya. Tapi, malangnya hujan turun. Stand kami bocor. Becek sudah pasti. Itu sangat menyebalkan. Aku tak suka kondisi itu.
"Kita gak mungkin menang kaq kata Susi dan Titi". Ada gurat kecewa dari wajah mereka.
'Tenang dek, k ema yakin kita akan jadi juara". Padahal dalam hati, ada pesimis yang mulai menyapa.
Sebelum lomba selesai, aku harus pergi. Ada tugas yang harus dijalankan. Susi dan Titi juga harus meninggalkan arena. Stand kami titip pada adek-adek organisasi.
Ada sedikit kecewa. Tapi optimis masih kupelihara. di tempat yang lain, hatiku masih terpaut pada stand lomba.
"Mungkinkah kami juara?"
Tiba-tiba Susi telpon.
"K Ema...ayooo tebak kita juara berapa?".
"Juara?". nada Kaget.
"Iya kaq..kita juara SATU". Suaranya sangat senang.
"Alhamdulillah".Aku tersenyum.
#Untuk semua orang yang tidak yakin dengan kemampuan dirinya. Cobalah. kau akan tau bahwa dirimu begitu luar biasa. Untuk semua adeq2ku yang kucintai karena Allah..kalian semua begitu hebat. I LOVE U ALL.