Rabu, 29 Mei 2013

Manusia dalam kotak

       Pujut tahun 1992. Tempat tinggalku seperti negri antah barantah. tanpa listrik. belakang rumahku adalah hamparan sawah, dan pas di depannya kebun bambu. ini benar-benar menyeramkan di malam hari.
Satu-satunya alat elektronik yang dimiliki keluargaku adalah radio. radio jadul.

Radio merek nasional ini adalah teman setiaku. ketika pergi gembala dan ketika malam hari. Saking sayangnya sama radio, aku sering membawanya jika nginap di rumah nenekku. Mendengarkan cerita-cerita sasak seperti balang kesimbar, inaq bangkol n amaq bangkol. Atau sekedar merefreh otak dengan mendengarkan "pelagaq lekong belah" Mamiq Sukme.
Ahhh,,,betapa serunya mendengarkan waran sasak (baca cerita) sambil tutuk dan makan buaq rae (sejenis buah aneh di sawah).



     Suatu hari, ayahku membawa sebuah benda aneh. mirip radio, tapi ada kacanya dan lebih besar.
" Apa ini yah?", tanyaku polos.
"Ini Tipi (TV red) nak",kata ayahku sambil senyum-senyum.
"Ohhhhhh Tipi"..kataku sambil ngangguk-ngangguk.
"Ayah belikan supaya ema bisa nonton unyil".
"Unyil?..."...aku hanya bergumam. Aku sama sekali tidak mengerti.
Itu adalah pertama kalinya aku melihat TV, betapa katroknya aku. Hmmm,, tapi aku sangat senang karena ayahku bisa membelikannya untukku dan untuk semua warga kampungku.
Beberapa waktu kemudian, warga kampung memenuhi teras rumahku. Yah,,,mereka ingin melihat Tipi katanya.
     
   Untuk menyalakan Tv itu membutuhkan listrik. tapi dikampungku kan belum ada listrik. Hmmm..ayahku juga membawa satu benda aneh yang ia sebut "Aki".
Aki mobil yang di setrum dulu baru bisa dipake. Ya ampuuun, usaha untuk bisa lihat manusia di dalam kotak begitu luar biasa.

Para warga kampung sudah penuh dan tidak sabar ingin melihat Tv di hidupkan. Tapi kami butuh antena yang tinggi agar bisa menangkap sinyal. Maka dipakailah bambu petung yang paling tinggi di kampung itu.
Dan....tibalah saatnya Tv dinyalakan. Semua mata tertuju pada kotak itu. Semua menanti. deg-degan..
Klik..ketika tombol on dinyalakan..Hahhhh...ternyta hanya ada nyerinyik (tidak ada gambar).
Ahhhh...penonton kecewa.
Antenanya sudah diputer-puter, tapi tetap tidak ada gambar yang muncul. Sedihnya.
Kemudian, ayahku menyuruh warga menebang satu bambu lagi. Antenanya kurang tinggi katanya. jadilah 2 bambu besar itu di sambung jadi antena. Hmmm...menjulang tinggi.
Klik...tombol on dinyalakan lagi..Dan...eng ing eng....Horreeeeee ada gambarnya. Semua senang.
Seorang warga bergumam " Koq bisa ya ada manusia di dalam kotak?".
He..he...Setelah hari itu, rumahku selalu dipenuhi warga. tak peduli apapun tayangannya mereka selalu senang. mereka bahagia karena bisa melihat manusia dalam kotak.

# kisah nyata perjuangan seorang ayah untuk mencerdaskan anaknya dengan segala keterbatasanx..I love U ayah...tetaplah menjadi ayah juara satu sedunia.