Orang yang akan membersamaimu bukanlah ia yang lebih cepat bertemu denganmu. Ia adalah orang yang mampu melangkah bersamamu. Sama cepatnya, dan terkadang sama lambatnya. Ia yang tak akan meninggalkanmu jika suatu ketika langkahmu terseok. Tapi ia akan memapahmu, menguatkanmu hingga ke akhirnya.
Jalan-jalan tidak melulu soal ransel besar, atau tidak selamanya soal rencana yang matang bagi kami yang tinggal di Pulau dengan sejuta destinasi wisata. Yaps, Pulau Lombok seolah memanjakan kami dengan keindahan alamnya. Pagi itu seusai sholat subuh, aku berucap penuh semangat " lihat sunrise di Pantai Tanjung Aan yuk". Ucapan spontan yang mendapat respon positif dari suami tercinta. Kebetulan saat itu kami menginap di rumah orang tua di Pujut sana.
"Pada mau kemana?", Inaq (ibu,sasak red) heran melihat kami yang pagi-pagi sudah menghidupkan motor.
"Ema mau ke pantai katanya", ucap suami.
"Hmmm,,kalau Ema diikutin, dia maunya jalan-jalan terus, gak bisa diam". Ibu berucap sambil tertawa.
Suamiku tersenyum seperti biasa. Senyum yang selalu aku suka. Lantas motor melaju membawa kami menuju selatan Pulau Lombok. Udara dingin dan segar menemani perjalanan kami. Jalanan masih sangat sepi, hanya satu dua orang yang melaju di jalanan yang biasanya selalu ramai. Kami melewati pantai kuta, tapi tak ada niat untuk berdiam lama di sana. Hmmm,,mungkin sudah bosan lebih tepatnya.
Pantai kuta-Lombok |
Perahu |
Aku bahagia sekali detik itu. Seolah pantai Tanjung Aan milik kami berdua saja. Ahhh,,,semoga kelak kami bisa membangun rumah di atas bukit dekat pantai agar kami bisa menikmati debur ombak setiap saat. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?
Matahari perlahan semakin tinggi dan wisatawan mulai ramai berdatangan. Kami pulang dengan binar kebahagiaan. Kelak kami akan ke sini lagi, menikmati pagi.
4 komentar
Aaah.. Tanjung Aan.. 5 tahun lalu pernah singgah ke sini berdua suami :)
wahhhhhh...udah lma bingitz ya..hehe
Cieeee, romantis banget sih. Udah pernah ke sini tahun 2012 dan dipalakin anak kecil pas naik bukit kotak itu hehehe :)
Hahaha....kasihan bingitz kena palak sma anak kecil..:)