Minggu, 15 Februari 2015

Lombok island : Tersesat di Hutan the Hobbit dan Desa Belanda

Lost..hehe
         Travelling kadang tidak melulu soal rencana yang matang dengan seabrek perlengkapan. Seperti hari itu, di sela kepenatan menghadapi birokrasi pemerintah yang super ribet, aku malah memilih cari suasana segar.
"Kebetulan kita di Lombok Timur, yuk ke pantai Gili lampu," celotehku.
"Capek kaq em," temanku terlihat tak bersemangat.
"Kita akan kehilangan rasa capek kalau sudah di tempat yang indah. Dan sudah pasti seluruh tubuh dan fikiran kita akan tambah mumet kalau diam apalagi tidur di kamar".

   
Beautiful forest
        Konsentrasiku mengendarai motor terganggu saat melihat pohon-pohon besar menjulang. Pohon itu terlihat sangat unik. Aku langsung teringat film hobbit and film Lord of the ring. Ahhh, imajinasiku begitu mudah berkelana. Aku merasa sangat bahagia melihat tempat ini. Sekali lagi, berkali-kali, aku membuktikan bahwa bahagia itu begitu sederhana.

i love it
       Berdasarkan keterangan penjaga di sana, pohon ini bernama pohon Lian. Berasal dari bahasa inggris yaitu Lion, konon katanya pohon ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Di Lombok, baru di tempat ini aku menemukan pohon ini. Hal tersebut diakibatkan perkembang biakan pohon ini menggunakan biji buah. Untuk bisa tumbuh, buah tersebut sebelumnya harus dimakan kelelawar. Hmmm...agak sulit sih, mungkin itu sebabnya pohon ini tidak hidup di banyak tempat.

Gadis misterius..haha
# Jika teman-teman ingin ke tempat ini, dari mataram ambil jalur ke Lomok Timur yang menuju pelabuhan Kayangan. Sebelum sampai pelabuhan, di pasar labuhan lombok langsung belok kiri. Setelah beberapa meter, belok kiri lagi dan lurus hingga menemukan pohon-pohon ini di sebelah kiri jalan. (Semoga teman-teman tidak tersesat ya..hehe). Atau teman-teman bisa bertanya kepada masyarakat sekitar jalan menuju pantai Gili Lampu. Hutan ini sebelum sampai pantai.

"BTW,,,gak jadi ke pantai em?"
"Jadi sih, tapi berhubung pantainya gak terlalu bagus menurutku jadi gak aku posting di sini..hehe"

kehabisan gaya,,haha
       Keesokan harinya, saat kembali ke kota Mataram aku kembali mengunjungi tempat yang di luar rencana. Banyak orang menyebutnya desa Belanda karena di tempat ini terdapat sisa-sisa penjajahan Belanda berupa pipa air. Bentuknya sangat unik menurutku. Berada di area taman Narmada, kabupaten Lombok Barat. Teman-teman hanya butuh karcis dengan harga Rp. 5000 untuk bisa memasuki area taman dan ke tempat ini.

Kita tidak pernah tau bagaimana Tuhan mengatur takdir hidup kita. Bahagia dan duka datang silih berganti hanya sebagai ujian dariNya. Masihkah kita sulit bersyukur?.
lihat apa em?..haha
#Maka nukmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan?

6 komentar

Itu belanda sebelah mana kak em? :D unstopable inspiring

hehehe,,,Belanda deket sungai Musi dek..:)
thank a lot ya dah berkunjung..

Subhanallah, pohon-pohon itu berdiri megahnya..... DIa beruntung, tak seperti hutan-hutan Kalimantang yang dibabat habis... :(

Pohon2 ini memang tidak pernah di tebang...:)
Senang melihat mereka tumbuh besar seperti itu..hehe