Kamis, 11 September 2014

Dosa siapa?

nangis
sedihnya liat air mata bayi..hiks

Belum sebulan lamanya
Sejak pertama kali pintu mertuamu kau sentuh
Dan malam ini kau menjerit pecahkan malam
Mertuamu sibuk cari dukun beranak
Tangis itu?
Bayi?


Lantai itu belumlah nyata mengenal aroma tubuhmu
Kini kau lumuri dengan darah
Bersama caci pada rasa sakit
Kau benci rasa itu...Malu

Lantas kau memaki
Memarahi lelakimu yang hanya tertegun bisu
Beku ia menatapmu
Melihat bayi merahmu

Dosa siapa?
Dosa bayi itu yang tak mati dirahimmu?
Dosa lelakimu yang tak tau malu?
Dosamu yang tak membunuh nafsu!

Lantas kau menangis
Menatap darah dagingmu
Bahagia?
Biarlah waktu yang membunuh sesalmu.




8 komentar

bagi para pelaku di puisi 'menyesakkan dada' itu, sebijaksana mungkin izinkan akau berpesan: tatap tegak masa depan, apapun masa lalu kita. bersyukur Tuhan memberi waktu.

*aku punya teman seperti cerita dalam puisi itu

Awas...jgn biarkn dadax sesak trus...bhya...hehe....
Sll ada jln utk mjd lbh baik..:)

kak em...
boleh q ganti satu kata di bait ini...

Dosa lelakimu yang tak tau malu?
menjadi :
Dosa lelakimu yang tiada malu?
hehhe~

bebas berekspresi dek...haha...nulis suka2...:)

haha...ada yg baru koment nih...btw thank a lot...(jgn jd pembaca rahasia trus donk *eh)

ha ha dosa kita berdua :D
wah wah......keep posting ya
wah udah enak sekarang komen

Hehe...Dosa kita berdua?...haaa..dosa setan kyakx..hihi
Ok...thank a lot ya....:) :)