Kamis, 25 September 2014

Bersama Pekat



Kian lama kian kurasa
Kebenaran sebuah ungkapan lama
Betapa arti seseorang begitu terasa
Justru saat ia tiada
Dan tiadamu membuatku mengerti satu makna kata
Yaitu kata cinta

Malam itu kau menikamku terlalu dalam
Perih itu terasa hingga nyataku
Sampai sang pagi datang
Dengan langkah tersipu menerangi
Lantas kelopak senyumku rekah satu persatu

Aku tersadar 
Ada sepasang mata mengintip di balik tirai
Pagi itu miliknya
Ia telah lelah bergumul pekat, menanti
Ahhh...Aku tak punya hati yang bisa membiarkan sendu itu
Maka biarlah terang bersamanya

Aku masih kuat berdiri
Tanpa sinar
Tanpa cahaya
Aku masih sanggup tersenyum
Bersama sang pekat.