Minggu, 02 Juni 2013

TAX GOES TO CAMPUS (Edisi diremehkan)

"Saat kau diremehkan oleh orang lain, maka jawablah dengan karya dan prestasi".

           Ada saatnya kau dipuji, dielu-elukan. kebradaanmu begitu dianggap penting. tapi, akan ada suatu saat dimana orang akan meragukanmu, akan merendahkanmu, menyepelekanmu. Lantas apakah kau akan merasa rendah akan hal itu?. tentu tidak teman. semua orang berhak menilai kita sesukanya, tapi yang paling penting adalah bagaimana cara kita meresponnya. karena cara merespon orang lain akan menentukan kualitas kepribadian kita.

Teman,,,kali ini aku akan menceritakan kepadamu saat-saat dimana aku begitu diremehkan. saat dimana aku harus melawan kemarahanku.




  Pagi itu, seusai sholat duha di Mushola kampus. Salah seorang temanku sms.
"Ma, kau gak ke rektorat?".
"Emangnya ada acara apa?".
"Hmmm..tumben kau gak gaul..hehe..kan hari ini ada tax goes to campus".
Tanpa berfikir dua kali, aku langsung melangkah menuju rektorat. ternyata ruang sidang senat sudah sangat ramai. Ada ratusan mahasiswa dengan almamater berbeda-beda.
ketika mau registrasi, panitianya bertanya.."ikut lomba apa mbak?".
Aku bingung, aku sama sekali tidak tau kalau ternyata rangkain acaranya adalah seminar dan lomba.
"Mas, boleh gak aku daftar lombanya sekarang?". Berharap diperbolehkan.hehe..
"Boleh koq mbak, mau ikut lomba debat pajak, penyuluhan pajak, atau karikatur pajak?".
Aku semakin bingung. ini judulnya nekat kalau ikut lomba.tanpa persiapan sama sekali. blank dokumen.
"Hmmm..aku mau ikut dua lomba mas. Lomba penyuluhan pajak dan lomba debat pajak. Boleh kan?".
"Boleh mbak, kalau yang debat pajak harus dua orang".
"Oh gitu, daftar yang penyuluhan saja dulu ya mas. nanti kalau sudah ada teman baru daftar yang lomba debat". Aku masih ingat wajah panitia itu senyum-senyum. Mungkin heran lihat orang yang gak tau apa-apa tapi PD mau ikut dua lomba.He.

            Dengan langkah pasti aku memasuki ruang sidang senat rekorat. saksi sejarah betapa aku sangat percaya diri. kebablasan kayaknya ini PD-nya..:)
Ternyata pesertanya perwakilan kampus se-pulau lombok. kebanyakan pesertanya dari fakultas ekonomi. bahkan FE unram mengirimkan semua mahasiswa terbaiknya. yang IP-nya cumlaude.
Aku mencari orang yang mau jadi pathner di lomba debat. Gak ada yang mau. mereka selalu mengatakan "kamu mahasiswa Fkip kimia kan? emang ngearti apa tentang pajak?". Hampir 10 orang aku ajak, gak  ada satupun yang mau. hampir aku menyerah.
Tiba-tiba ada salah satu mahasiswa FE yang menghampiriku.."Mbak mau sama saya?, kebetulan teman lomba saya gak bisa datang".
Horeee,,,hatiku senang tidak terkira. Aku segera mendaftar ke panitia. aku senyum lega. akhirnya ketemu pathner walaupun orang itu sempat berkata "gak apa-apa dah saya sama mbak walapun fkip, yang penting ada teman saya". besar cobaan kesabaran.

          Tepat sebelum satu jam lomba di mulai, pathner lomba debatku mengatakan.."maaf mbak, saya tidak jadi sama mbak karena saya sudah dapat pathner yang dari FE. mbak orang kimia kan? gak ngerti pajak kan?". Astagfirullah,,,ingin rasanya aku tampar mulut orang itu. aku marah kali ini. dalam hati aku berteriak " Aku akan buktikan kepadamu".
Kembali aku mencari teman, dan alhamdulillah aku ketemu mahasiswa fakultas peternakan.Oalahhh,,sama-sama gak dari FE. Aku sampai lelah meyakinkannya baru dia mau.

            Hari pertama adalah audisi. Itu benar-benar melelahkan menunggu giliran. entah urutan keberapa namaku. rmasing-masing peserta hanya diberi waktu 3 menit saat audisi penyuluhan. Aku dapat giliran pas siang jam 2. jurinya sudah bosan, sudah BT kayaknya. ketika namaku dipanggil, aku maju dengan penuh keyakinan.
"Assalamu'alaikumwarohmatullahiwabarokatuh". Hanya beberapa orang yang menjawab. Aku masih ingat, tak satupun juri menoleh ke arahku. mereka sibuk ngobrol.
Aku putar otak.."Baiklah, mungkin karena sudah siang jadi sudah pada kurang semangat menjawab salam ala orang dewasa. mari kita coba dengan salam ala anak TK. Assalamu'alaikuwarohmatullahibarokatuh"..aku mengucapkan salam seperti kepada anak TK.
Sontak semua orang termasuk juri melihat ke arahku sambil tersenyum dan menjawab salam dengan semangat "Wa'alaikumsalam warohmatullahiwabarokatuh". Mereka semua menggunakan intonasi anak Tk juga sambil tersenyum. cairlah suasana. rasa PD itu datang entah darimana. Tiga menit kugunakan sebaik mungkin. merangkai kata semenarik mungkin.

     Setelah audisi penyuluhan, lomba dilanjutkan dengan debat pajak. Hari itu cukup melelahkan. lelah badan, otak dan juga hati. Aku yakin dengan semua yang kulakukan, aku berharap besoknya bisa masuk final. 

         Keesokan harinya, aku melangkah dengan penuh harapan. apapun yang orang lain katakan, jangan pernah putus harapan akan segala nikmat Allah. kalah menang itu biasa, yang penting yakin.
ketika disebutkan 5 orang finalis lomba penyluhan, hatiku deg-degan dan kudengar namaku disebut diikuti tepuk tangan ratusan mahasiswa di ruangan itu.
Wow...itu mengherankan bagiku. dan tantangannya belum selesai. untuk final, penuluhan pajak di tentukan temanya oleh panitia. aku ingat saat itu aku dapat tema PTKP (penghasilan tidak kena pajak). aku sama sekali tidak mengerti. untung aku tidak tampil pertama, jadi ada waktu untu membaca. ada mahasiswa FE yang baik meminjamkan buku tebelnya.

       Grogi, itu sudah pasti. kalau saya disuruh bicara pendidikan atau bicara politik NTB itu tak masalah. tapi ini aku harus bicara selama menit tentang PTKP. hal yang tidak pernah aku baca sebelumnya.
Tapi, grogi itu harus di sembunyikan. kutenangkan diriku."Ayo ema,,kamu bisa".Afirmasi positif terus aku ucapkan. dan lima menit itu berlalu denga lancar.

        Tiba saatnya pengumuman semifinal lomba debat, dan alhamdulillah aku dan temanku masuk semi final. Selanjutnya bisa masuk final dan sungguh itu pengalaman yang tak akan terlupakan. luarrr biasa menguji kemampuan otak. Nyari-nyari file di sudut-sudut otak. memaksa untuk mengingat pelajaran ekonomi saat SMA. Itupun sebelum penjurusan karena pas SMA aku masuk kelas IPA.

       Dan tibalah saat yang paling ditunggu-tunggu. pengumuman pemenang lomba. Deg-degan...tapi aku ikhlas dengan apapun hasilnya.
Pemenang lomba penyuluhan di baca dari yang juara tiga. Buka aku..kemudian juara dua..bukan aku.
Dan,,"Juara satu penyuluhan pajak...diraih oleh....". Semua sepi..
"HERMA SUHAINI". Ya ampun,,semua tepuk tangan dan menoleh ke arahku. jadi terharu.
Kemudian, dilanjutkan dengan pengumuman lomba debat pajak. langsung dibaca juara satunya.
"Hmmm,,siapa ya juara satunya?'. Jurinya bikin kita penasaran.
"Juara satu lomba debat pajak di raih oleh...".kembali semua sepi.
"HERMA SUHAINI dan RABIATUL ADAWIYAH". Untuk kedua kalinya semua mata tertuju ke arahku. semua tepuk tangan.
"Maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan"
# Semoga kita selalu belajar...jangan pernah meremehkan orang lain. kita tidak pernah tau bagaimana Tuhan mengatur takdir hidup kita.





6 komentar