Rabu, 22 Mei 2013

Perempuan oh perempuan


Edisi perempuan dan petualangan
 “Kami tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung” (Soe Hok Gie).
Mencintai Indonesia bukan hanya di dengungkan oleh laki-laki saja, tapi kaum perempuan memiliki kewajiban yang sama..”mencintai negeri ini”. Cinta dan petualangan...cinta dan heroisme.
Ada banyak orang yang berstatement.. “kenapa perempuan juga berpetualang?, kenapa tidak diam saja?”.
Ada kisah dalam buku sarinah. Ketika Soekarno pergi ke rumah temannya. Dilihatnya sepasang mata mengintip di balik tirai. Perempuan itu layaknya disekap. Soekarno menyarankan agar temannya memberikan kemerdekaan kepada istrinya. Kawannya mengatakan “ Pertjajalah Bung, saja tidak ada maksud mengurangi kebahagiaanja, saja hargakan dia sebagai sebutir mutiara” (ejaan lama red).
“sebagai sebutir mutiara” yang di simpan di dalam kotak. Mutiara adalah benda mati yang tidak menginginkan kemerdekaan, ia tak mampu berfikir “ Seperti apa indahnya negeri ini?”.
Petualangan itu bukan hanya sekedar hoby, tak hanya pemuas rasa apalagi hanya untuk menghabiskan sisa umur yang Tuhan berikan. Tapi petualangan adalah pengejawantahan dari eksistensi diri.  Bukti cinta.
Perempuan selalu diidentikkan dengan kelemahan. Sebagai pribadi yang harus dikasihani, padahal sejarah membuktikan tentang ketangguhan Asma Binti Abu Bakar. Atau tengoklah perjuangan pahlawan perempuan di Indonesia. Bagaimana kesultanan aceh memiliki lebih dari 10.000 pasukan perempuan.
Bisakah seseorang tiba-tiba menjadi kuat tanpa latihan?. Tidak mungkin. Kekuatan fisik harus dilatih. Untuk itulah seorang perempuan juga perlu melakukan hal-hal yang tidak hanya mengasah kelembutan hati.
Negeri ini membutuhkan perempuan yang kuat. Perempuan yang tak hanya hidup untuk dirinya, tapi perempuan yang mampu merangkul banyak jiwa.
“Jika semua masalah di dunia bsa diselesaikan oleh Adam, lantas untuk apakah Hawa di ciptakan?”. Ada begitu bnyak masalah bangsa yang membutuhkan perempuan, untuk itulah perempuan harus kuat. Perempuan indonesia yang mencintai negerinya dengan kekuatan fikiran dan di topang oleh kekuatan fisik.
(mohon maaf jika ada yang keliru, edisi tulisan tanpa inspirasi di akhir aktifitas yang menuntut kerja otak dan kekuatan fisik).

2 komentar

Cukup bagus, dan yaaaa.. cukup mewakilkan image kakak sebagai perempuan mandiri.. Hahaha like this. Perempuan memang harus kuat, lahir dan batin, fisik dan jiwa.. (kapan-kapan jeje bareng yuuk, lama gak ngoceh bareng kakak)