Edisi perempuan dan petualangan
“Kami tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari
hipokrisi dan slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat
kalau ia mengenal objeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan
dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang
sehat dari pemuda harus berarti pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah
kami naik gunung” (Soe Hok Gie).
Mencintai Indonesia bukan hanya di dengungkan oleh laki-laki
saja, tapi kaum perempuan memiliki kewajiban yang sama..”mencintai negeri ini”.
Cinta dan petualangan...cinta dan heroisme.
Ada banyak orang yang berstatement.. “kenapa perempuan juga
berpetualang?, kenapa tidak diam saja?”.
Ada kisah dalam buku sarinah. Ketika Soekarno pergi ke rumah
temannya. Dilihatnya sepasang mata mengintip di balik tirai. Perempuan itu
layaknya disekap. Soekarno menyarankan agar temannya memberikan kemerdekaan
kepada istrinya. Kawannya mengatakan “ Pertjajalah Bung, saja tidak ada maksud
mengurangi kebahagiaanja, saja hargakan dia sebagai sebutir mutiara” (ejaan
lama red).
“sebagai sebutir mutiara” yang di simpan di dalam kotak.
Mutiara adalah benda mati yang tidak menginginkan kemerdekaan, ia tak mampu
berfikir “ Seperti apa indahnya negeri ini?”.
Petualangan itu bukan hanya sekedar hoby, tak hanya pemuas
rasa apalagi hanya untuk menghabiskan sisa umur yang Tuhan berikan. Tapi
petualangan adalah pengejawantahan dari eksistensi diri. Bukti cinta.
Perempuan selalu diidentikkan dengan kelemahan. Sebagai
pribadi yang harus dikasihani, padahal sejarah membuktikan tentang ketangguhan
Asma Binti Abu Bakar. Atau tengoklah perjuangan pahlawan perempuan di
Indonesia. Bagaimana kesultanan aceh memiliki lebih dari 10.000 pasukan
perempuan.
Bisakah seseorang tiba-tiba menjadi kuat tanpa latihan?.
Tidak mungkin. Kekuatan fisik harus dilatih. Untuk itulah seorang perempuan
juga perlu melakukan hal-hal yang tidak hanya mengasah kelembutan hati.
Negeri ini membutuhkan perempuan yang kuat. Perempuan yang
tak hanya hidup untuk dirinya, tapi perempuan yang mampu merangkul banyak jiwa.
“Jika semua masalah di dunia bsa diselesaikan oleh Adam,
lantas untuk apakah Hawa di ciptakan?”. Ada begitu bnyak masalah bangsa yang
membutuhkan perempuan, untuk itulah perempuan harus kuat. Perempuan indonesia
yang mencintai negerinya dengan kekuatan fikiran dan di topang oleh kekuatan
fisik.
(mohon maaf jika ada yang keliru, edisi tulisan tanpa
inspirasi di akhir aktifitas yang menuntut kerja otak dan kekuatan fisik).
2 komentar
Cukup bagus, dan yaaaa.. cukup mewakilkan image kakak sebagai perempuan mandiri.. Hahaha like this. Perempuan memang harus kuat, lahir dan batin, fisik dan jiwa.. (kapan-kapan jeje bareng yuuk, lama gak ngoceh bareng kakak)
ayuuuuuuuuk...kita Jeje..