Kamis, 11 September 2014

Aku...Kau..dan titik itu.

Aku dan sunset
       Kita masih menatap matahari yang sama. Aku berharap sudut mata kita bertemu pada satu titik yang sama pula. Di sana. Di titik manapun yang kau suka. Tapi aku tau satu hal, kau pasti akan mengarahkan tatapanmu tajam ke titik tengah. Ya...kau akan menantang matahari. Kau tak akan biarkan sinarnya melumat ketidakberdayaanmu.




     Senja itu, kubisikkan pada pasir pantai bahwa aku tak akan pernah pergi. Aku akan tetap disini. Bersama ombak yang membawa kabar bahwa ia telah menelan sang penguasa hari. Kau tau?..detik itu kami membicarakanmu. Adakah ia sampaikan pesanku untukmu?.. 

      Kita masih menghirup udara yang sama. Dan kali ini aku tak mungkin salah, bahwa kau selalu menikmati udara pagi. Ditemani semerbak bunga yang kau suka. Itu saat yang paling kau nikmati untuk memasukkan oksigen dalam paru-parumu. Dan pagi itu, aku bicara pada udara yang terperangkap di sela embun. Tentangmu. Tentang semua box yang kau simpan sendiri. Ahhhh...adakah angin pagi sampaikan ucapku untukmu?.

 Ahhhh...mungkin kau tak ada waktu untuk mendengarkan mereka. Kurasa kau sedang sibuk menaklukkan hari
#djoub..tanpa lilin