Senin, 3 April 2017 Kementrian Pariwisata Republik Indonesia mengadakan acara Bimbingan Teknis Branding Pesona Indonesia di Hotel Kila Senggigi Beach Lombok Barat. Dalam acara tersebut hadir unsur pentahelix dalam memajukan pariwisata yaitu para akademisi, pelaku busnis, kominitas, pemerintah, dan media. Akademisi diwakili oleh rektor dan beberapa mahasiswa Politeknik Pariwisata Lombok. Para pelaku bisnis pariwisata yang diwakili oleh ASITA NTB. Komunitas yang aktif mempromosikan pariwisata yaitu Generasi Pesona Indonesia. Dalam kesegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Generasi Pesona Indonesia yang berasal dari enam provinsi yaitu Aceh, NTB, Maluku, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Barat. Pemerintah yang diwakili oleh pihak Kementrian Pariwisata RI dan Disbudpar NTB. Hadir juga unsur media yang diwakili oleh media nasional.
Acara dibuka dengan keindahan tarian kembang sembah yang merupakan tarian dari Kabupaten Lombok Utara. Acara yang berlangsung dari pagi hingga malam hari tersebut menghadirkan pemaparan lima materi yaitu:
a. Kebijakan pemasaran pariwisata nusantara yang disampaikan oleh Bapak Hariyanto selaku plt Asdep strategi pemasaran pariwisata nusantara deputi bidang pengembangan pemasaran pariwisata nusantara kementrian pariwisata RI.
b. Pengembangan pariwisata NTB sebagai destinasi wisata halal oleh kepala dinas kebudayaan dan pariwisata, Bapak Lalu M. Faozal.
c. Creativ strategic for tourism acceleration oleh tim percepatan pembangunan 10 destinasi prioritas kawasan mandalika
d. Eksistensi dan peran Politeknik Pariwisata Lombok sebagai institusi pendidikan Kemenpar oleh rektor Poltekpar Lombok Bapak Hamsu Hanafi
e. Branding Pesona Indonesia oleh tim branding Kementrian Pariwisata RI Bapak Budi Rizanto Binol
Kebijakan Pemasaran Pariwisata Nusantara
Disampaikan oleh Hariyanto plt Asdep strategi pemasaran pariwisata nusantara deputi bidang pengembangan pemasaran pariwisata nusantara kementrian pariwisata RI.
Sektor pariwisata merupakan sektor prioritas pembangunan kabinet kerja pada tahun 2017. Hal tersebut memiliki dasar karena sektor pariwisata nasional memiliki kontribusi terhadap PDB, peningkatan devisa negara, dan menciptakan lapangan kerja. Dari segi PDB, pariwisata menyumbang 10% PDB nasional dengan nominal tertinggi di ASEAN. PDB pariwisata nasional tumbuh 4,8 % dengan trend naik sampai 6,9% jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan industri agrikultur, manufaktur otomotif, dan pertambangan. Sektor pariwisata merupakan peringkat ke empat penyumbang devisa nasional yaitu sebesar 9,3% dibandingkan dengan industri lainnya. Pertumbuhan penerimaan devisa pariwisata btertinggi yaitu 13% dibandingkan dengan industri minyak bumi, batubara, dan minyak kelapa sawit. Dari segi tenaga kerja, sektor pariwisata menyumbang 9,8 juta lapangan pekerjaan atau sebesar 8,4% secara nasional. Penciptaan lapangan kerja baru sektor pariwisata tumbuh 30% dalam waktu 5 tahun.
" Mengembangkan industri pariwisata merupakan cara tercepat untuk mensejahterakan rakyat Indonesia."
Kita tidak bisa memungkiri bahwa indeks daya saing pariwisata nasional berdasarkan data tahun 2015 masih di bawah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Akan tetapi trend daya saing pariwisata Indonesia jauh meningkat dari rangking 70 menjadi rangking 50 dunia. Pariwisata Indonesia mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara terbukti dengan angka kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2016 yang mencapai angka 12 juta. Pada tahun 2017 Kementrian Pariwisata menargetkan peningkatan angka kunjungan wisatawan sebanyak 3 juta dari tahun 2016 sehingga kunjungan wisman bisa mencapai angka 15 juta orang. Berikut data sebaran target kunjungan wisatawan dari berbagai negara.
Untuk mencapai target, Kementrian Pariwisata merumuskan strategi pembangunan pariwista yaitu:
a. Attraction yaitu dengan memperkuat daya tarik wisata berbasis budaya dan pusaka, teknologi untuk smart city dan industri kreatif untuk kota kreatif dengan memperkuat basis sumber daya alam, budaya dan komunitas.
b. Amenity yaitu dengan membangun amenitas berbasis potensi lokal untuk kesejahteraan komunitas (homestay, pasar, kawasan batik, kawasan budaya, dan kawasan ekowisata).
c. Accessibility dengan memperkuat akses pada pasar utama dan pergerakan intenal. aksesibilitas untuk trasportasi darat kereta api dan pengembangan bandar udara.
d. Ancillary yaitu dengan menyediakan fasilitas tambahan untuk kenyaman wisatawan seperti kereta wisata, TIC, souvenir centre.
Selain itu, Kementrian Pariwisata juga menerapkan strategi promosi pariwisata yang disebut strategi promosi B-A-S yaitu Branding (20%), Advertising (30%), dan Selling (50%). Peran media juga sangat dilibatkan dalam promosi pariwisata. Kementrian Pariwisata melibatkan media berbayar nasional, media milik Kemenpar sendiri seperti indonesia.travel. Peran media sosial juga tidak bisa dikesampingkan dalam usaha promosi pariwisata karena sebagian besar masyarakat dunia sebagai target wisatawan terkoneksi dengan media sosial.
" The more digital, the more personal. The more digital, the more professional. The more digital, the more global."
Digital tourism termasuk di dalam 10 program prioritas Kemenpar. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya war room dimana tersaji data-data competitor frofiles, costumer profiles, dan company profiles. Perlu diketahui bahwa search and share informasi pariwisata sebanyak 70% menggunakan digital media. Promosi pariwisata melalui dunia digital memiliki efektifitas 4 kali lipat jika dibandingkan dengan metode promosi secara konvensional. Kehadiran dinas pariwisata daerah dalam acara bimtek tersebut diharapkan dapat merubah pola-pola promosi pariwisata di NTB. Seperti kita ketahui bahwa ketersediaan materi-materi pariwisata pada situs-situs milik pemerintah provinsi NTB maupun pemerintah kabupaten kota masih sangat terbatas.
Untuk mempromosikan pesona alam, pesona budaya, pesona panca indera, pesona modern, dan pesona petualang yang ada di Indonesia, Kementrian Pariwisata Indonesia melaunching brand "Pesona Indonesia" untuk target wisata nusantara dan "Wonderful Indonesia" untuk target wisata mancanegara. Penjelasan seputar brand Pesona Indonesia dan/atau Wonderful Indonesia akan saya tuliskan dalam postingan selanjutnya.
NB: Postingan blog kali ini agak sedikit serius karena saya niatkan untuk berbagi informasi dari kegiatan yang saya ikuti, so jangan bosan ya.
8 komentar
Branding adalah guide line bagi kita utk berkomunikasi dg calon wisatawan... kerenn... salam pesona indonesia
Kerennn... wonderful
Kegiatannya mantab. kita jadi paham bagaimana pentingnya harmonisasi dalam melakukan "Branding Pesona Indonesia" :)
Berkunjuunggg kk Ema.
Komplit plit nih ulasannya.
Cocok buat rujukan ulang kalau mau nulis ulang acara 3 4 jam kemarin.
Tampiasih kakak..
Salam pesona Indonesia kaq...semangattt..:)
Mana ulasannya Iqbal?..hahaha....thanks
Yuhuuuu..semangatttt..:)
Iya nih..semacam catatan digital biar gampang cek klo lupa..hihihi