Entahlah...
Hatiku mulai kaku menjawab tanya..
Hanya setetes bening membasahi pipiku setiap malamnya..
Tak ada sedih..
hanya bahagia yang terbingkai ketidakberdayaan..
Dan aku mulai bertanya pada kunang-kunang..
Mungkinkah bintang itu jatuh?..
Dia bisu..
Kemudian kutanya angin..
Bisakah kau bantu aku terbang ke atas sana?
Dia kaku..
Segala semesta beku dalam tanyaku..
Tak ada yang memberiku tanda..
Aku harus membuat tangga untuk mencapai langit..
Karena jatuhmu seperti mimpi
dalam ketidakmungkinan yang pasti
Tapi hatiku mulai tak yakin..
Dengan apakah tangga itu bisa kubuat?..
Maukah awan?..
Dia tak bersuara..
Maka kuhempaskan semua...segala...dalam harap.
Membenamkan angan dalam palung jiwa terdalam.
Mungkin suatu saat....ia akan disini..
Menjadi keajaiban terindah..
Di langit hatiku.
#Bukan maksudku berbagi nasib...nasib adalah kesunyian masing-masing.
Selasa, 11 Maret 2014
Related Post
- Cactus lover (Kota Batu 2010) Berabad lamanya aku berbisik pada badai gurun "Kata
- Jauh kaki ini terayun Bersama setiap lelah dan tawa kumelangkah Di setiap gemerici
- photo Gn. Tambora (by Google) Dua ratus tahun yang lalu kau bicara pada semesta Tenta
- Sepertinya gambar ini cocok (Tragissss benerrrr) Entah aku ingin