WORTEL...APA ITU? (edisi benar2 katrok)
Ketika kecil, aku tak pernah memakan wortel. Seingatku, aku hanya mendengar cerita dari pamanku yang kerja di Jawa bahwa wortel itu bagus untuk kesehatan mata. Tapi jujur, aku benar-benar tak pernah melihat bentuk wortel itu secara langsung...hmmm..bener2 katrok..
Ada kisah yang sangat lucu bagiku setiap kali aku melihat atapun memakan wortel. kisah betapa aku sangat katrok..ndesoo..hehe.
Kisah ini terjadi saat aku mewakili kecamatan pujut untuk olympiade matematika di Praya. Hmm,,,mungkin ini sangaaaat biasa bagi teman-teman, tapi bagiku dan guru-guruku itu sangat luar biasa. untuk pertama kali dalam sejarah sekolahku mewakili kecamatan untuk olympiade ke kabupaten. Hari-hariku sangat melelahkan. setiap jam istirahat aku harus ke ruang guru, belajar trik menghitung cepat. Hmmm,,,sudah kayak lintang aja saking cepatnya menghitung. sampai-sampai, aku kadang jadi bahan percobaan sama teman-teman. semuanya membuat soal hitung2an yang harus kujawab tanpa pake hitung di kertas terlebih dahulu...itu sangat menyenangkan, tapi kadang juga membosankan.he..
Yang lucu, aku belum punya sepatu untuk pergi lomba. itu pertama kalinya aku di ajak pergi ke toko sepatu oleh ayahku. toko sepatu di praya...horeee..seneng beudddd.
Keesokan harinya, dengan menggunakan angkot, saya dan guru pergi ke Praya. Ya ampuuun, orang2 penampilannya kinclong. saya...seragam aja g pernah disetrika..saat itu di kampungku blm ada listrik, jadi satu-satunya setrika ada di rumahku. setrika yang pakai arang kelapa, itupun hanya dipakai pas mau lebaran saja. klo baju sekolah dan sehari-hari gak ada yang disetrika. tapi PD aja deh..cuma itu modal utama. Lomba matematika di bagi dalam dua babak. Babak pertama penyisihan. wahhh...sampai lapar kita dibuat sama soal-soalnya. Selesai babak penyisihan, kita dikasi snack. Seneng sekali rasa hati menerima kotak snack.
Ini dia snack itu,,,ahhh saat itu aku baru pertama kali lihat kue seperti ini. bagaimana raanya ya?
Aku buka, aku lihat isinya. ada potongan-potongan kecil berwarna orange.."ihhh,,apa ini?. perenggi (labu kuning red)".
Aku gak suka labu kuning. Padahal saat itu aku sangat lapar. Tapi aku keluar dan membuang snack itu ke tempat sampah. Aku diam saja menahan rasa laparku. Dan rasa lapar itu sirna seketika saat namaku di sebut sebagai salah satu finalis. :)
Dua finalis lainnya berasal dari sekolah pavorit di Praya. Wahh,,,guruku sangat senang. Tapi, malang nasibku..ketika soal2 dibacakan..aku lebih sering bingung. Aku sama sekali belum diajarkan. wal hasil aku jadi juara ke-3. Sedih.
Aku nangis, aku gak mau maju ambil piala. Bu guru yang ambilkan piala dan sertifikat.
"Ema gak mau kalah". Ema nangis sama ibu guru.
"Iya,,,maafkan ibu karena ibu belum ajarkan ema materi soal-soal tadi". Ibu guru menenangkanku.
"Hiks..hiks".Aku msh tetp menangis..tak kuhiraukan perutku yang sudah benar-benar keroncongan.
Kamipun pulang. Esoknya semua guru ngasi selamat. wlopun cuma jadi juara 3, mereka tetap senang. sampai sekarang piala itu masih mereka simpan di ruang guru.
# terimakasih untuk Ibu manik, guru yang begitu menyayangiku. untuk Pak Awal kepala sekolah yang selalu sabar mengajrkanku trik berhitung cepat ketika jam istirahat..
momen itu akan selalu kuingat setiap aku makan wortel atau makan kue pastel..:)