Selasa, 09 September 2014

Islam di NTB (#Bumi seribu masjid)

museum-NTB-lombok
Al-qur'an tulis tangan @museun NTB
      Teman...tak akan pernah bosan aku bercerita padamu. Tentangku, tentang semua hal yang kutau. Untukmu yang tak pernah bosan membaca ceritaku, kusampaikan terima kasih. Terimakasih sedalam samudra hindia, setinggi himalaya (Ahhhh....mulai melo norak..Peace). Ok..kita mulai cerita hari ini. Carita orang tua (baca sejarah) islam di Nusa Tenggara Barat tercinta. Semoga tak membuat ngantuk..hehe.

       Agama islam masuk di pulau Lombok pada abad ke XVI melalui misi yang dipimpin oleh sunan prapen. Sunan Prapen adalah putra dari salah satu wali songo yaitu Sunan Giri. Mengenai bukti-bukti perkembangan agama islam di pulau Lombok dapat dilihat dari adanya masjid-masjid kuno. Masjid-masjid tersebut adalah masjid kuno bayan beleq yang ada di kabupaten lombok utara, masjid kuno gunung pujut dan masjid kuno desa sade yang ada di kabupaten lombok tengah. Selain itu juga terdapat makam raja-raja seperti makam Raja selaparang di Lombok Timur serta makam wali nyatuq di Lombok tengah. Terdapat juga peninggalan berupa seni tari islam yaitu tari rudat.


lombok
masjid kuno gunung pujut
       Islam berkembang pesat di pulau lombok. Ditandai dengan adanya organisasi islam yang dikenal sampai ke daerah lain seperti Nahdathul Wathan. Lombok juga memiliki banyak pesantren yang menjadi pusat pembelajaran agama islam. Salah satu daerah yang dikenal sebagai kota santri adalah kediri kabupaten Lombok Barat.  Dan kini lombok dikenal dengan pulau seribu masjid.

       Ok teman...kau masih stay kan disini?..hehe. Kita lanjutkan dengan Islam di pulau sebrang. Yaps..bener banget, NTB kan terdiri dari dua pulau yaitu pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Nah..untuk yang dipulau sumbawa, agama islam mulai masuk di Bima pada tahun 1640 M (1050 H).
Agama islam pertama kali dibawa ke Bima oleh dua orang datuk keturunan bangsawan melayu dari kerajaan Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Dua datuk yang berprofesi sebagai saudagar tersebut adalah Datuk Dibanda dan Datuk Ditiro. Bima merupakan kerajaan yang sangat tersohor di Indonesia bagian timur hingga pernah berstatus swapraja selama kurun waktu 5-6 tahun. Berbagai macam budaya dan tradisi islam bisa ditemukan di Bima, salah satunya adalah rimpu.  Rimpu merupakan pakaian tradisional yang berkembang pada masa kesultanan dan menjadi ciri khas wanita muslim Bima.

rimpu (photo by google)
      Sejarah masuknya islam di Bima diperingati dengan upacara adat "Hanta U'a Pua". Dalam bahasa melayu U'a Pua berarti sirih puan yaitu satu rumpun tangkai bunga telur warna-warni sebanyak 99 tangkai. 99 tangkai melambangkan asmaul husna.U'a Pua ini ditempatkan ditengah-tengah rumah mahligai (Uma lige). Upacara adat hanta U'a Pua ini merupakan iring-iringan uma lige yang diusung oleh 44 orang. Hal tersebut menggambarkan keberadaan 44 kelompok masyarakat Mbojo sesuai dengan jenis profesinya atau keahliannya. Uma lige tersebut membawa penghulu melayu untuk mengantarkan U'a Pua dan Al-qur'an kepada Sultan Bima.

 upacara adat "Hanta U'a Pua" (from google)
      Ok teman...sampai disini dulu ya ceritanya. Semua cerita ini aku dapat dari acara Pameran Temporer Napak tilas perjalanan peradaban islam di NTB yang diadakan oleh Museum NTB.

Ini nih acaranya..hehe

#Mencintai sejarah dan budaya sendiri sebelum mencintai sejarah orang lain..Tak kenal maka tak cinta....NTB..I Love You.









3 komentar

wah nambah wawasan ne.....tumben baca sejarah lagi :D

btw...tolong ilangin chapcacacaca-nya dong biar komennya enak...he he

sy syang NTB saya sayang Indonesia www.vorilfrens.blogspot.com ^_^

thanks dah berkunjung..:)
Guru...aku g ngerti...:(